Bloarius
Preview Final Champion 2013 Bayern Munich Vs Dortmund
Ya, malam nanti salah satu stadion legendaris Inggris, Wembley, akan mengasuh salah satu partai final terakbar demam isu ini: Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund. Sedikit ironis memang. Di dikala salah satu asosiasi sepakbola tertua di dunia, FA, merayakan 150 tahun ulang tahunnya, mereka terpaksa hanya jadi host yang baik. Di hadapan publiknya sendiri, Inggris harus mengasuh simpulan untuk dua tim dari salah satu rival terbesarnya, Jerman.
Namun ironi Inggris yang tak bisa berpesta di kandangnya sendiri sepatutnya tidak mengurangi fokus pada Bayern dan Dortmund, kedua tim terbaik di Eropa saat ini. Dengan mengusung pola bermain yang berbeda, keduanya bisa mematahkan dua raksasa asal Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Bayern menggulung Barcelona dengan aggregat 7-0, sementara Dortmund menghempaskan Real Madrid melalui agregat 4-3. Partai penuh gengsi El Classico pun alhasil tak tercipta di Wembley dan berganti dengan Der Klassiker.
Bagi Bayern dan Borussia sendiri, Der Klassiker di final ini seakan jadi puncak persaingan keduanya yang muncul dalam 3 tahun terakhir. Kebangkitan Dortmund dari problem finansial (ditandai dengan juara Bundesliga dua tahun berturut-turut) kemudian dijawab oleh Bayern di animo ini dengan menciptakan salah satu tim terbaik di Jerman sepanjang kala. Berbagai rekor kemudian dipecahkan oleh Heynckes dan anak-anak asuhnya di Bundesliga, mulai dari kebobolan paling sedikit sampai rentetan kemenangan terbanyak.
Sebagai raksasa sepak bola Jerman dan Eropa, tentu Bayern tak ingin panggungnya dicuri terus menerus oleh Borussia, tim yang sekarang populer dan disukai banyak fans lain.
Menilik sejarah pertemuan mereka di tahun-tahun terakhir, bisa dikatakan Dortmund memiliki keunggulan. Dari 9 kali bertemu di tiga tahun terakhir, mereka bisa mengalahkan Bayern 5 kali. Sementara Bayern hanya pernah 2 kali menang atas Robert Lewandowski dan kawan kawan.
Namun, dua kali kemenangan FC Hollywood ini tiba dalam 4 pertemuan terakhir (dua lainnya berakhir imbang). Ini bisa diartikan dua hal, adalah Bayern yang mulai mengejar Dortmund dalam kualitas permainan, atau Jupp Heynckes yang mulai hafal dengan taktik Juergen Klopp. Secara taktikal sendiri, ada tiga hal menarik yang mampu diamati dari pertemuan kedua tim ini.
Penguasaan Bola vs Transisi
Meski bisa menguasai Bundesliga dalam tiga tahun terakhir, baik Bayern dan Dortmund melakukannya dengan cara berbeda.
Di bawah kode Klopp, Dortmund jadi tim yang sangat cerdik menggunakan momen transisi dari bertahan ke menyerang secara cepat untuk menghabisi lawan. Di awal-awal kebangkitan Borussia di lapangan hijau, mereka memang acap kali bertahan secara dalam lalu menyerang dengan energi penuh lewat serangan balik. Bahkan, dikala mengalahkan Bayern 2-0 pada Oktober 2010, pertemuan pertama di 3 tahun terakhir, Bayern sampai mempunyai penguasaan bola hingga 65%.
Dengan melepaskan ball-possesion, Dportmund lebih menentukan untuk menguasai zona. Ini juga diakui oleh Klopp yang memodelkan timnya (salah satunya) dari Arrigo Sacchi dan AC Milan di awal 90-an. Klopp akan mengisi latihan timnya dengan sesi "mengendalikan ruang" dan memposisikan pemainnya untuk mensugesti lawan, meski tanpa bola. Melalui sesi shadow play, Klopp pun mengajarkan timnya untuk memanfaatkan koordinasi dan waktu sebaik mungkin.
"Sebelumnya, kami hanya berlari mengejar lawan hingga capai. Namun, dengan memanfaatkan zona, aku mencar ilmu caranya membangun permainan dan tak hanya menghancurkannya," ucap Klopp pada La Gazetta dello Sport mengenai cara bermain Dortmund.
Ini berbeda dengan gaya yang dimanikan oleh Bayern di bawahHeynckes. Secara aktif, Bayern berusaha menguasai dan merebut bola dari kaki lawan. Karena itu tak heran di UCL ini Bayern memiliki ball possesionsampai 54,2% per game, sementara Borussia hanya 44,9%. Tak jadi abnormalitas juga bila Bayern jadi tim yang paling bergairah, dan telah mengoleksi 28 kartu kuning, dan BVB hanya mendapatkan 13.
Kedua pemain sayap, Franck Ribery dan Arjen Robben, yang semula terkenal egois dan tak pernah membantu pertahanan, pun sekarang aktif turun-naik dan membantu David Alaba dan Philipp Lahm dalam menahan gempuran dari sayap lawan.
Sebagaimana Barcelona yang menggunakan penguasaan bola sebagai salah satu cara bertahan, Bayern pun memiliki prinsip yang sama. Dengan menguasai ball-possesion, Bayern merebut kesempatan lawannya untuk menyerang. Ini terbukti dengan Bayern yang hanya memberikan lawannya rata-rata 9,2 kali percobaan ke arah gawang dalam satu pertandingan, tertinggi diantara tim-tim lainnya yang bermain hingga minimal perempat selesai.
4-2-3-1
Mengandalkan gaya bermain yang berbeda, baik Bayern dan Dortmund sama-sama memakai deretan 4-2-3-1 saat bermain. Ini bantu-membantu mencerminkan tren yang sedang melanda Bundesliga dalam 5 tahun terakhir.
Hingga 2008, tim-tim Jerman acapkali menggunakan formasi 4-4-2 ala Jerman yang mengandalkan serangan melalui sayap. Namun, pada 2011, telah ada lebih dari 10 tim yang lebih memilih deretan 4-2-3-1. Tren ini pun diikuti dengan kencenderungan untuk memposisikan dua pemain tengah yang sama baiknya dalam bertahan maupun mengalirkan bola, ketimbang memasangkan satu hard-defensive midfielder dan satu playmaker.
Merebaknya tren ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tiga pelatih: Klopp, Joachim Loew, dan Lous Van Gaal saat menangani Die Roten.
Kala itu, Klopp sempat mengubah tugas Nuri Sahin dari seorang attacking midfielder menjadi pemain tengah yang berduet dengan Tinga di lini tengah. Sementara itu, di timnas Jerman Loew mulai memasangkan Michael Ballack dan Simon Rolfes di tengah untuk menopang Mesut Oezil sebagai pembagi bola di area sepertiga lapangan akhir.
Kemunculan Bastian Schweinsteiger sebagai salah satu pemain tengah terbaik di dunia pun patutnya diatributkan pada perubahan deretan ini. Kala itu, Van Gaal menarik Schweini dari sayap dan memasangkannya dengan Van Bommel sebagai double-pivot. Schweini yang memang tidak memiliki kecepatan untuk bermain di posisi sayap, atau sebagai playmaker di depan, kemudian seakan bermetamorfosis jadi pemain baru dengan peran barunya di tengah.
Menurut salah seorang jurnalis terkemuka asal Jerman, Uli Hesse, tren ini bahu-membahu berpihak pada jenis sepak bola bagus, atau sepak bola menyerang yang beresiko. Ini dikarenakan 4-2-3-1 juga disertai dengan adanya kebutuhan untuk melakukan pressing tinggi di daerah pertahanan lawan yang secara fisik dan mental akan menghabiskan energi pemain.
Namun, bagi pecinta sepakbola yang sedang menanti partai simpulan malam nanti, kedua tim yang mengusung permainan menyerang tentu akan jadi satu hal yang dinanti-nantikan.
Defensive Forward
Selain alasannya gugusan 4-2-3-1, benang merah antara Bayern dan Dortmund terletak pada penggunaan seorang ujung tombak yang juga fasih dalam bertahan, atau lebih dikenal dengan defensive forward. Dalam hal ini, Bayern menggunakan Mario Mandzukic sementara Dortmund mempunyai Lewandowski.
Selain karena kemampuan dalam menjebol gawang lawan, keduanya memang acap dipuji karena kerja keras mereka dalam membantu bertahan. Ini, misalnya, terlihat dari jarak yang di-cover oleh Lewandowski dan Mandzukic di Liga Champions.
Bermain selama 630 menit, Mandzukic telah "menempuh" jarak sejauh 76,5 km, atau rataan 10,9 km/pertandingan. Sementara Lewandowski lebih unggul dengan rataan 11,1 km/pertandingan, atau total 123,1 km dalam 1.000 menit permainan.
Namun, satu data yang memberikan bagaimana baik Lewandowski maupun Mandzukic acap kali membantu dengan defensive action-nya, ialah jumlah pelanggaran yang dilakukan kedua tim. Sejauh ini, Lewandowski telah mencetak 25 kali foul, lebih banyak dari kedua pemain tengah Dortmund, ialah Bender (15 kali foul), dan Guendogan (7). Sementara itu Mandzukic juga telah melaksanakan 25 pelanggaran, padahal Martinez hanya 22 kali dan Schweisnteiger 13 kali.
Selain dengan defensive action, kedua striker yang apik mengontrol bola dengan kondisi membelakangi gawang pun fasih melakukan pressing terhadap center-back, atau menarik keluar bek lawan dengan bergerak melebar. Keduanya memang bukan bertipe poacher yang lebih sering menunggu bola di kotak penalti.
Satu hal yang mampu jadi catatan yakni, jikalau mengembalikan khitah seorang striker untuk mencetak gol, Lewandowski jelas lebih unggul dibanding Mandzukic. Sepanjang penyelenggaraan Liga Champion musim ini, beliau telah mencetak 10 gol dan 2 assist. Sementara itu, Mandzukic hanya berkontribusi 2 gol dan 1 assistdalam 9 pertandingan. Empat gol yang dicetak Lewandowski ke gawang Real Madrid juga jadi salah satu penampilan individual paling baik di kompetisi isu terkini ini.
Perkiraan susunan pemain:
Borussia Dortmund: Weidenfeller; Schmelzer, Subotic, Hummels, Piszcek; Bender, Gundogan; Grosskreutz, Reus, Blaszczykowski; Lewandowski.
Bayern Muenchen: Neuer; Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Schweinsteiger, Martinez; Robben, Muller, Ribery; Mandzukic
Drama Semifinal Liga Champions 2013: Tim Spanyol Vs Tim Jerman
Untuk kali pertama dalam sejarah Liga Champions, ada dua tim asal Spanyol dan dua tim asal Jerman lolos ke babak semifinal. Real Madriddan Barcelona mewakili Spanyol, sedangkan Jerman diwakili Bayern Munich dan Borussia Dortmund.
Madrid meraih kemenangan agregat 5-3 atas Galatasaray, Barcelona lolos dari rintangan Paris Saint-Germain (3-3), Munich secara meyakinkan menyingkirkan jawara Italia Juventus (4-0), sedangkan Dortmund lolos dramatis setelah mengalahkan Malaga (3-2).
Fakta-fakta Penting Bagi Barcelona, ini yakni keberhasilan Azulgrana lolos ke semifinal Liga Champions untuk enam kali beruntun. Catatan itu yang terpanjang dalam sejarah Liga Champions. Barcelonajuga lolos ke semifinal kompetisi Eropa untuk kali ke-29, menyamai rekor Madrid.
Untuk kali pertama dalam sejarah Liga Champions, ada dua tim asal Jerman yang melangkah ke semifinal secara bersamaan. Sementara itu, Dortmund menjadi tim ketiga yang bisa mencetak dua gol di fase knock-out pada menit ke-90 atau injury time. Sebelumnya adaManchester United (simpulan 1999) dan Munich (perempat akhir 2005).
Sukses Madrid melangkah ke semifinal menjadi rekor tersendiri bagi Jose Mourinho. The Special One menyamai rekor manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, yang bisa melangkah ke semifinal Liga Champions sebanyak tujuh kali.
Madrid juga untuk kali pertama memasang 10 pemain gila di starting 11 pada sabung Liga Champions. Kiper Diego Lopez menjadi satu-satunya pemain asal Spanyol yang menjadi starter Madrid ketika melawan Galatasaray di Istanbul. Rekor sebelumnya ialah 8 pemain abnormal.
Aturan Main Drawing
Berbeda dengan di babak perempat simpulan, tim dari satu negara mampu saling bertemu di babak semifinal. Dengan demikian, El Clasico antara Madrid melawan Barcelona, serta Munich melawan Dortmund bisa terjadi di babak semifinal.
Semifinal leg 1 akan berlangsung 23-24 April 2013, sedangkan leg 2 pada 30 April dan 1 Mei 2013. Pada drawing hari ini juga ditentukan siapa yang akan menjadi tim tuan rumah pada simpulan di Stadion Wembley, London, 25 Mei 2013.
Mantan bomber Manchester United dan Real Madrid, Ruud van Nistelrooy, akan mendapat kehormatan untuk melakukan drawing. Van Nistelrooy akan didampingi Sekjen UEFA, Gianni Infantino, serta Direktur Kompetisi UEFA, Giorgio Marchetti.
Kapten Munich, Philipp Lahm, menimbulkan Barcelona sebagai lawan yang paling dihindari Die Roten di semifinal. "Tim-tim yang hingga ke semifinal merupakan tim papan atas. Meskipun saya mampu bilang Barcelona yakni favorit. Tapi, tim-tim lain juga tak jauh berbeda dengan mereka," ujar Lahm.
Sementara itu, bek Barcelona, Gerard Pique, menegaskan timnya tidak gentar menghadapi siapapun di babak empat besar. Baik Madrid, Munich dan Dortmund, memiliki kekuatan yang sama di mata Pique.
"Saya tidak peduli siapa yang menjadi lawan kami selanjutnya, yang paling penting adalah ambil bab di babak itu. Tim Jerman sangat besar lengan berkuasa, dan Madrid merupakan salah satu tim terbaik dalam sejarah," tegas Pique.
Rekor Pertemuan
Keempat tim di semifinal sudah pernah saling bertemu di pentas Liga Champions sebelumnya. Berdasarkan situs resmi UEFA, Barcelona sudah enam kali bertemu melawan Munich di kompetisi Eropa. Rekor Blaugrana melawan Munich tidaklah anggun, dengan menelan tiga kekalahan dan hanya satu kali menang.
Madrid akan menjadi lawan yang paling dihindari Barcelona. Pasalnya, Azulgrana mempunyai rekor yang kurang elok bila melawan Los Blancos di pentas Eropa. Dari delapan pertemuan,Barcelona hanya meraih dua kemenangan dan menelan tiga kekalahan.
Sedangkan Madrid, memiliki rekor jelek jikalau melawan Munich. Dari 20 pertemuan melawan wakil asal Jerman itu, El Real menelan 11 kekalahan dan hanya mampu menang tujuh kali.
Berikut ini rekor pertemuan antara empat tim di semifinal:
Barcelona Vs Bayern: Menang 1, Imbang 2, Kalah 3, Memasukkan 9 gol, Kemasukan 8 gol
Vs Dortmund: Menang 1, Imbang 1, Kalah 0, Memasukkan 3 gol, Kemasukan 1 gol
Vs Real Madrid: Menang 2, Imbang 3, Kalah 3, Memasukkan 10 gol, Kemasukan 13 gol
Borussia Dortmund Vs Barcelona Menang 0, Imbang 1, Kalah 1, Memasukkan 1 gol, Kemasukan 3 gol
Vs Bayern Menang 1, Imbang 1, Kalah 0, Memasukkan 1 gol, Kemasukan 0 gol
Vs Real Madrid Menang 1, Imbang 3, Kalah 2, Memasukkan 6 gol, Kemasukan 8 gol
Bayern Munich
Vs Barcelona Menang 3, Imbang 2, Kalah 1, Memasukkan 8 gol, Kemasukan 9 gol
Vs Dortmund Menang 0, Imbang 1, Kalah 1, Memasukkan 0 gol, Kemasukan 1 gol
Vs Real Madrid Menang 11, Imbang 2, Kalah 7, Memasukkan 33 gol, Kemasukan 26 gol
Real Madrid Vs Barcelona Menang 3, Imbang 3, Kalah 2, Memasukkan 13 gol, Kemasukan 10 gol
Vs Bayern Menang 7, Imbang 2, Kalah 11, Memasukkan 26 gol, Kemasukan 33 gol
Vs Dortmund Menang 2, Imbang 3, Kalah 1, Memasukkan 8 gol, Kemasukan 6 gol (one)
Bagaimana menurut anda sahabat?Tim mana yang menjadi andalan sahabat?
Sumber
Hasil Drawing Semi Selesai Liga Champion 2013
Berikut yaitu hasil drawing semifinal Champions 2013.
Semifinal 1.
Bayern Munich vs Barcelona FC. Barca dan Bayern bertemu di semifinal Liga Champions empat ekspresi dominan kemudian dan terus melaju untuk meraih juara. Bayern mengalahkan Barca di Camp Nou pada musim 1998/99 namun kalah secara dramatis dari Manchester United dalam selesai di venue yang sama.
Semifinal 2.
Borussia Dortmund vs Real Madrid. Dortmund dan Madrid sudah cukup mengenal di Liga Champions. Musim ini keduanya bertarung di fase grup, dengan Dortmund unggul dengan hasil satu kemenangan dan satu hasil imbang lawan Madrid. Namun Madrid unggul pada tahun 1998 di fase semifinal melawan Dortmund.
Bagaimana menurut sahabat? Adilkah hasil drawing kali ini oleh UEFA?
Liga Champion - Preview: Dortmund Vs Real Madrid
detiksport – Disadur dari Bola.net - Satu lagi bentrokan antara wakil Jerman melawan Spanyol akan tersaji dini hari nanti, Borussia Dortmund vs Real Madridmenjanjikan partai epik.
Kamis (25/4) di Signal Iduna Park, Die Borussen berambisi memberi luka kepada El Real demi maju ke Wembley pada 25 Mei mendatang. Mereka yakin mampu melewati Real sebagaimana di babak fase grup sebelumnya.
Jurgen Klopp mampu lega dan berbahagia sebab semua pasukan terbaiknya bisa turun malam ini, termasuk Mats Hummels yang pulih di menit-menit terakhir jelang duel ini.
Sven Bender dan Ilkay Gundogan diyakini akan jadi starter di pos jangkar tengah, keduanya akan lebih dikedepankan ketimbang duo Nuri Sahin dan sang kapten Sebastian Kehl.
Jakub Blaszczykowski serta Kevin Grosskreutz akan jadi winger di kedua sisi, mengapit pemain yang dipastikan akan ke Bayern Munich musim depan usai ditebus buy out clausenya senilai 37 juta euro, Mario Goetze.
Sementara di kubu tamu Jose Mourinho punya masalah cedera serta beberapa personil yang mendapatkan skorsing, Arbeloa sudah pasti mangkir alasannya adalah akumulasi kartu kuning.
Marcelo cedera, pun begitu dengan Modric dan Benzema (namun dua ini kondisinya masih 50:50 untuk turun). Kondisi di atas bakal memaksa The Special One menurunkan formasi alternatif.
Ramos jadi bek kanan, Coentrao jadi bek kiri dan ua bek di jantung pertahanan dihuni oleh duet Varane dan Pepe. Sementara lini depan relatif lebih aman.
Jika tidak ada gangguan dan perubahan, rencananya tabrak semifinal Liga Champions leg I antara Borussia Dortmund vs Real Madrid ini akan ditayangkan secara pribadi oleh stasiun televisi swasta SCTV, Kamis (25/4) pukul 01.45 WIB.
Prakiraan Formasi Kedua Tim:
Borussia Dortmund (4-3-2-1): Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer; Bender, Gundogan; Blaszczykowski, Goetze, Reus; Lewandowski.
Real Madrid (4-2-3-1): Lopez; Ramos, Pepe, Varane, Coentrao; Alonso, Khedira; Maria, Ozil, Ronaldo; Higuain.(bola/lex)
Jelang Borussia Dortmund Vs Real Madrid : Marcelo Dan Modric Terancam Absen Kontra Dortmund
Asisten Pelatih Real Madrid, Aitor Karanka, mengaku khawatir akan cedera yang dialami pemainnya, Luka Modrid dan Marcelo, pada pertandingan melawan Real Betis, di Santiago Bernabeu, Sabtu (20/4). Menurutnya, kedua pemain itu terancam absen saat Madrid bertandang ke Signal Iduna Park Selasa (23/4).
detiksport - Pada tabrak yang berakhir 3-1 untuk Madrid itu, Marcelo tampil sebagai starter, tetapi pada menit ke-15 digantikan Raphael Varane karena cedera. Untuk Modric, dia juga tampil sebagai starter. Cedera membuatnya digantikan Pepe pada menit ke-63.
"Cedera ialah bagian terburuk dalam pertandingan. Marcelo mencicipi cedera cukup berat, dan Modric diindikasikan mengalami duduk perkara di ototnya," terperinci Karanka usai berkelahi.
"Saya pikir, kiper Diego Lopez tak mengalami masalah yang serius. Kami akan membuat beberapa perubahan secepatnya dan kami akan mengevaluasi kondisi Marcelo. Yang paling penting, kami meraih kemenangan penting. Cristiano Ronaldo dan Mesut Ozil bermain penuh, tanpa persoalan," sambung instruktur berusia 39 tahun itu.
Laporan Kompas.com/Tjatur Wiharyo
Robben Tetap Siap Kalau Harus Eksekusi Penalti Lagi
Di kandangnya sendiri, Allianz Arena, Bayern Munich harus tertunduk lesu dalam selesai Liga Champions tahun kemudian. Saat itu mereka kalah laga penalti dari Chelsea, sesudah sebelumnya bermain imbang 1-1 sampai dengan waktu aksesori pertandingan.
Di langgar tersebut Bayern, yang juga memimpin terlebih dulu atas Chelsea, sejatinya punya peluang emas menyudahi pertandingan sebagai pemenang sehabis menerima tendangan penalti di babak extra time. Namun, peluang itu pupus usai sepakan Robben bisa dikandaskan oleh kiper Chelsea Petr Cech. Laga pun berlanjut dan hasilnya dimenangi Chelsea dalam berkelahi tos-tosan.
Kegagalan tahun kemudian itu terasa kian pahit untuk Bayern mengingat pada tahun 2010, mereka pun tersungkur di selesai sehabis kalah 0-2 dari Inter Milan.
Akhir pekan ini Bayern akan kembali tampil di selesai Liga Champions, partai puncak ketiganya dalam empat tahun terakhir. Kegagalan tentu tidak mau dirasakan lagi, khususnya untuk Robben yang sudah tampil di dua simpulan sebelum ini. Apalagi ia pun gagal mengekseksusi penalti tahun kemudian.
"Kami sudah membangun akidah diri besar tahun ini. Kami tahu niscaya apa kemampuan kami," tegas Robben di ESPN.
"Apa yang mesti dilakukan, harus dikerjakan," serunya, ketika ditanyakan mengenai apakah dirinya akan ragu jikalau harus mengambil penalti lagi nanti.
Jelang Bayern Munchen Vs Barcelona : Sergio Busquets Puji Javi Martinez
Gelandang Barcelona, Sergio Busquets, menyatakan bahwa Javi Martinez merupakan pemain paling penting di sketsa permainan Bayern Munchen. Busquets memuji kemampuan Martinez dalam hal menjelajahi seluruh area lapangan sepak bola.
Barcelona akan menghadapi Bayern Munchen di Semifinal Liga Champion 2012/13. Laga leg 1 akan dihelat di Allianz Arena, Rabu (24/4) dini hari WIB. Sementara leg 2 akan digelar di markas Loz Azulgrana, Camp Nou, pada Kamis (2/5) dini hari WIB.
Jelang sabung sarat gengsi itu, Sergio Busquets memuji pemain dari tim lawan, Javi Martinez.
"Javi Martinez mempunyai kondisi fisik yang spektakuler," kata Busquets di situs resmi Blaugrana.
"Dia bisa berada di setiap sisi lapangan dan memenangi perebutan bola dimana-mana. Dia merupakan pemain tim yang paling penting, mirip para rekan setim dan pelatihnya bilang."
"Dia yaitu pemain yang sangat diharapkan Munchen untuk melengkapi strategi permainan."
Ribery Ungkap Dua Kunci Kemenangan Bayern Munchen
detiksport - Bayern Munchen berhasil mengalahkan Barcelona 4-0 pada leg 1 Semifinal Liga Champion di Allianz Arena, Rabu (24/4) dini hari WIB. Gelandang FC Hollywood, Franck Ribery, mengungkapkan kunci kemenangan timnya ialah bermain sebagai tim dan striker yang mampu mencetak gol.
"Untuk menerima hasil mirip ini kami harus bermain lebih banyak sebagai tim. Terlepas dari hal itu kami mempunyai striker yang dapat mencetak gol," ujar Franck Ribery seperti dilansir UEFA.
"Kami sangat bahagia. Masih ada pertandingan lain yang harus dimainkan tetapi saya pikir kami bermain baik malam ini," kata Ribery.
Gol tuan rumah, Bayern Munchen, dicetak Thomas Muller pada menit ke-25 dan 82. Dua gol lagi diciptakan Mario Gomez (49') dan Arjen Robben (73').
Leg 2 Semifinal Liga Champion akan berlangsung pada Kamis (2/5) dini hari WIB di Camp Nou. Dengan kekalahan 0-4 ini maka pada leg 2 Blaugrana mau tidak mau harus menang 5-0 atas FC Hollywood jika ingin eksklusif lolos ke final tanpa ada babak suplemen waktu dan sabung penalti.
Lewandowski Calon Legenda Dortmund
Menjadi kampiun Eropa yakni kebanggaan. Hal itulah yang pernah dilakukan pendekar-jagoan Die Borussen di tahun 1997 silam, yakni dikala mempecundangi "Si Nyonya Besar" Juventus di kandang sang rival: Bayern Munich.
Jika sang pendahulu berhasil membuat fans Munich gigit jari alasannya kandang mereka, Stadion Olimpic, dijadikan kawasan berpesta pora pendukung Dortmund, Sabtu (25/5/) nanti Lewandowski dituntut melakukan hal yang serupa. Hanya saja pesta itu bisa dilakukan sempurna di depan hidung fans Munich sendiri. Sebuah dongeng prestise manis yang nantinya pasti jadi folklore di Kota Dortmund sepanjang masa. Ya, kemenangan atas Bayern Munich di akhir Liga Champions nanti akan membuat kesakralan nama Lewandoski setara dengan pendahulunya.
Jika publik sepakbola Jerman, khususnya fans Dortmund, mensakralkan nama Lewandowski, sesungguhnya itu tak terlalu berlebihan. Miroslav Klose menyebut dia seorang "pemain super", sementara Franck Ribery pun mengatakan yang serupa. Publik Munich menginstruksikan bos Bayern untuk merekrut ia. Bahkan, Leo Beenhakker, instruktur Belanda yang menjadi pelatih timnas Polandia, menggambarkan Lewandowski sebagai " abad depan sepakbola Polandia ".
Juergen Klopp, seseorang yang tak pernah memuji pemain secara hiperbola, pun menyampaikan kepada media bahwa Lewandowski yakni "the most exciting player I have seen in the last 10 to 15 years". Ucapan langka yang teramat jarang keluar dari ekspresi Klopp.
Hightlight Selesai Champion Bayern Munich Vs Borussia Dortmund 2013
Pada sabung yang dihelat di New Wembley, Minggu (26/5/2013) dinihari WIB, kedua tim bermain imbang tanpa gol di babak pertama di mana Dortmund menguasai jalannya sabung dengan menciptakan lebih banyak peluang.
Di babak kedua Bayern yang ambil inisiatif serangan dan unggul lebih dulu lewat gol Mario Mandzukic. Kemudian Dortmund menyamakan skor lewat penalti Ilkay Guendogan.
Laga sepertinya akan berlanjut ke extra time hingga Robben mencetak gol di menit 89 dan memperlihatkan trofi kelima Bayern di kompetisi ini, sesudah sebelumnya jadi kampiun di 1974, 1975, 1976 dan 2001.
Sementara bagi Dortmund, mereka gagal mengulang keberhasilan 16 tahun lalu saat jadi juara di isu terkini 1996/1997.
Jalannya Pertandingan
Laga dimulai dan kedua tim mulai mengambil inisiatif serangan tapi Dortmund sedikit lebih garang dengan langsung menekan pertahanan Bayern.
Peluang pertama didapat di menit 9 lewat tembakan keras Jakub Blaszczykowski tapi bola masih melayang jauh di atas mistar.
Di menit 13 giliran Robert Lewandowski yang memperlihatkan ancaman untuk gawang Bayern. Bola beliau sepak dari luar kotak penalti dan memaksa Manuel Neuer men-tip bola.
Dari sepak pojok itu bola kemudian dipegang Dortmund lagi dan sebuah serangan dari sisi kanan menciptakan bola menghampiri Kuba di kotak penalti, namun bola tembakannya lagi-lagi bisa digagalkan Neuer.
Dua peluang bersih untuk Dortmund hanya dalam selang waktu 45 detik dan di 15 menit pertama tim kuning-hitam itu lebih menguasai pertandingan.
Gawang Neuer kembali terancam di menit 18 lewat sepakan Marco Reus dari luar kotak penalti tapi lagi-lagi Neuer bisa menghadangnya.
Dua puluh menit pertama lga benar-benar jadi milik Dortmund sehabis Sven Bender dari dalam kotak penalti coba mengarahkan bola ke tiang jauh tapi Neuer dengan sigap menangkap si kulit bundar.
Bayern menerima peluang pertama di menit 25 saat umpan silang dari sayap kiri disambut tandukan Mario Mandzukic namun Roman Weidenfeller masih bisa menepisnya. Lalu dari korner, bola mengarah ke kepala Javi Martinez tapi sundulannya masih melayang tipis di atas mistar.
Arjen Robben di menit 29 punya kesempatan cetak gol sesudah tinggal berhadapan dengan Weidenfeller, tapi bola masih bisa dihadang oleh tubuh kiper Dortmund itu dan hanya menghasilkan korner.
Lewandowski! Penyerang internasional Polandia itu kembali dapat peluang di menit 34 dikala mendapatkan umpan terobosan dan eksklusif menembak ke arah gawang tapi Neuer bisa menghadang laju bola.
Semenit setelahnya Robben menerima bola di sisi kanan dan menguasainya sebentar sebelum mengoper ke tengah, tapi dihadang bek Dortmund dan hanya menghasilkan sepak pojok. Dari sana bola disundul Mandzukic namun masih melebar dari target.
Robben kembali membuang peluang di menit 43 usai ia menerima bola di kotak penalti dan memenangi duel dengan Mats Hummels, tapi bola hasil tembakannya masih bisa dihadang muka Weidenfeller.
Tak ada lagi peluang tercipta dan skor 0-0 mengirim kedua tim ke ruang ganti.
Di babak kedua Bayern yang mencetak gol lebih dulu di menit 60. Diawali pergerakan Robben di sayap kiri yang kemudian mengumpan bola ke depan gawang.
Marcel Schmelzer coba menghalau bola namun gagal dan Mandzukic dengan gampang menceploskan bola ke gawang. Bayern 1-0 memimpin di berkelahi akhir ini.
Dortmund menyamakan kedudukan di menit 69 lewat titik putih menyusul pelanggaran Dante kepada Reus. Geundogan yang maju sebagai eksekutor sukses mengecoh Neuer dan skor sekarang jadi 1-1.
Subotic! Di menit 72 Nevan Subotic melakukan penyelamatan gemilang di garis gawang Dortmund dengan menghalau bola tembakan Thomas Mueller yang hendak disambar Robben.
Di menit 75 David Alaba coba menguji ketangguhan Weidenfeller di bawah mistar lewat sepakan keras dari jarak 25 yard, tapi bola masih mampu ditinju kiper Dortmund itu.
Semenit setelahnya Mandzukic membuang peluang usai mendapat bola sodoran dari Mueller, tapi bola masih menyasar ke sisi kiri gawang.
Bastian Schweinsteiger di menit 87 melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti meneruskan umpan tarik Philipp Lahm tapi bola masih mampu ditepis Weindenfeller.
Robben! Setelah berkali-kali membuang peluang di berkelahi ini jadinya dia berhasil mencetak gol di menit 89 sekaligus membawa Bayern unggul 2-1.
Diawali bola panjang dari tempat pertahanan Bayern, lalu terjadi kemelut di kotak penalti Dortmund dan Robben tiba-datang mencuri bola yang dituntaskan dengan sepakan mendatar ke gawang Weidenfeller.
Skor tersebut bertahan hingga sabung usai dan Bayern pun keluar sebagai pemenang di adu final.
Susunan Pemain
Bayern Munich: Neuer, Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Martinez, Schweinsteiger; Robben, Mueller, Ribery (Luiz Gustavo 90') ; Mandzukic (Gomez 90')
Borussia Dortmund: Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer; Bender (Sahin 89'), Gundogan; Blaszczykowski (Schieber 89'), Reus, Grosskreutz; Lewandowski.
Video Highlight
Catatan Menarik Usai Kekalahan Barcelona Di Leg 1
detiksport - Barcelona kalah telak dari Bayern Munchen 0-4 pada leg 1 Semifinal Liga Champion di Allianz Arena, rabu (24/4) dini hari WIB. Usai laga tersebut ada beberapa catatan menarik yang berhasil dirangkum.
* Rekor Barcelona pada laga kompetisi Eropa yang dimainkan di Jerman ialah sembilan kali menang, 10 kali seri, dan kalah lima kali. Terakhir kali Barcelona kalah di Jerman yakni 11 tahun silam. Semenjak itu Blaugrana memenangi lima pertandingan dan tiga kali bermain imbang. Kini berarti menjadi kekalahan pertama Blaugrana dalam 11 tahun.
* Barcelona tidak pernah menang atas Bayern Munchen saat bermain tandang. Rekor yang tercipta kini yakni dua kali imbang dan dua kali kalah.
* Thomas Muller sebelumnya belum pernah bertemu dengan Barcelona di kompetisi resmi. Kini sekalinya dimainkan beliau dapat mencetak dua gol.
* Delapan kali Arjen Robben menghadapi Barcelona. Kini tercatat dua gol yang dibukukannya ke gawang Blaugrana. Ia sebelumnya mencetak gol ketika masih membela Real Madrid.
* Mario Gomez sebelumnya sudah pernah menghadapi Barcelona ketika masih membela Stuttgart di ajang Liga Champion. Golnya ke gawang Blaugrana merupakan yang pertama diciptakan.
* 17 kali Barcelona bertemu klub dari Jerman di babak knockout. Blaugrana berhasil lolos ke babak selanjutnya sebanyak 13 kali. Dengan kemenangan Munchen 4-0 maka kemungkinan Blaugrana semakin tipis untuk lolos.
Sumber: uefa.com, Soccerway, dan Worldfootball.
Orangutan Dkk Pilih Dortmund Juara Eropa
Setelah Paul si Gurita yang menjadi fenomena pada Piala Dunia 2010, kini muncul sejumlah binatang yang memprediksi Borussia Dortmund bakal menjuarai Liga Champions mengalahkan Bayern Muenchen. Beberapa hewan yang bertugas menjadi "peramal" tersebut berasal dari sejumlah kebun hewan di Jerman.
Pada edisi Liga Champions demam isu kemudian juga terdapat seekor llama berjulukan Nicholas yang memprediksi pemenang akhir antara Chelsea dan Bayern. Nicholas pun sukses menjadi peramal seperti Paul karena pilihannya yakni Chelsea berhasil menjadi kampiun di Allianz-Arena.
Untuk perhelatan tahun ini, setidaknya ada tiga jenis binatang dari tiga kebun binatang berbeda di Jerman yang bertugas untuk memprediksi siapa klub terbaik di Eropa. Seperti dilansir Espnfc.com, ketiga hewan tersebut ialah orangutan, tapir, dan berang-berang.
Walter, seekor orangutan di kebun binatang Dortmund, menentukan Dortmund. Walter menentukan pilihannya tersebut setelah perwakilan surat kabar Ruhr Nachrichten meminta semoga petugas kebun hewan, Eddie Laudert, menempatkan seragam Dortmund dan Bayern di akrab Walter.
Walter sempat tertarik untuk mengambil seragam Bayern. Namun, orangutan itu kemudian memalingkan pandangannya ke seragam berwarna kuning milik Dortmund, meskipun pada akhirnya Walter gagal menyelipkan seragam tersebut ke tubuhnya mirip yang awalnya direncanakan.
Namun, alasannya berdomisili di Dortmund, pilihan Walter tersebut bisa dituding menjadi bias. Oleh alasannya itu, pihak pemrakarsa kemudian berpindah ke kebun hewan lain yang berdomisili di Leipzig dan Aue. Hasilnya pun sama, beberapa binatang memilih Dortmund sebagai juara.
Di kebun hewan Leipzig, seekor tapir bernama Baru dihadapkan pada dua pilihan kohlrabi (lobak Jerman) berwarna kuning-hitam (Dortmund) dan putih-merah (Bayern). Baru pun kemudian menentukan kohlrabi berwarna kuning-hitam.
Sementara di kebun binatang Aue, dua ekor berang-berang berjulukan Ferret dan Mormel pun bertindak sama dengan rekan-rekan sebelumnya. Kedua berang-berang itu lebih memilih mengambil makanan kecil yang ditempatkan di sudut yang bertanda lambang Dortmund ketimbang Bayern.
Apakah kali ini ramalan sejumlah hewan tersebut tepat? Silakan ikuti saja alasannya apa pun akibatnya, para hewan itu mungkin tidak peduli alasannya untuk tahun ini negaranya dipastikan akan menjadi juara di Eropa.
Hanya gajah bernama Nelly yang mendukung Bayern. Gajah yang berdomisili di Serengeti Park, Hodenhagen, ini saat diberi bola lalu membawanya ke gawang Dortmund dan memasukkannya.
Sumber
Highlight Barcelona Vs Bayern Munich Semifinal Champion 23/04/2013
detiksport – Disadur dari Bola.net - Luar biasa! itulah yang ditampilkan Bayern Munich saat menghadapi Barcelona di depan publik mereka sendiri. Memainkan sepakbola menyerang, The Bavarians berhasil mencukur habis raksasa Spanyol dengan skor telak 4-0.
Dalam berkelahi first leg semifinal liga Champions di Allianz Arena dini hari tadi (24/4) gol Bayern dicetak oleh Thomas Müller. Baru pada babak keduaMario Gomez yang hanya menyentuh bola 9 kali dan belum pernah mengancam gawang Barca sebelumnya berhasil menjiplak keunggulan tuan rumah.
Arjen Robben tak mau ketinggalan, pemain asal Belanda tersebut mencatatkan namanya di papan skor setelah menambah keunggulan The Bavarians. Tidak berhenti di situ, lagi-lagi Muller mencetak gol keduanya di menit ke 82 dan memastikan kemenangan Bayern dengan skor cukup telak 4-0.
Sama-sama mengusung target menang, pertandingan babak pertama berlangsung cukup terbuka. Kedua tim menampilkan sepakbola menyerang.
Barcelona yang kembali diperkuat Lionel Messi bermain lebih damai daripada Bayern. Namun, tuan rumah justru bisa menggetarkan gawang Barca melalui Muller di menit ke 25. Crossing dari Arjen Robben disambut sundulan Dante yang lalu berhasil diteruskan oleh Muller.
Unggul satu gol menciptakan Bayern semakin percaya diri. Baru dua menit dari gol Muller, mereka kembali mengancam. Namun bola terobosan mampu dibaca bek Barca.
Memasuki menit-menit rawan di penghujung babak pertama, Barca mencoba terus menekan pertahanan tuan rumah. Namun sampai turun minum tidak ada lagi gol tercipta.
Kepercayaan diri tuan rumah semakin menjadi saat babak kedua gres berjalan empat menit. Berawal dari corner kick, Muller menyambut datangnya bola dengan tandukan. Bola meluncur menuju Gomez yang bangun bebas. Tanpa kontrol, striker jangkung tersebut menceploskan bola ke gawang Victor Valdes.
Unggul dua gol tidak menciptakan anak bimbing Jupp Heynckes puas. Hasilnya, Robben menambah keunggulan timnya menjadi 3-0 di menit ke 73.
Memainkan Messi semenjak menit pertama tidak menunjukkan arti apa-apa bagi Blaugrana. Serangan-serangan yang dibangun anak asuh Tito Vilanova masih belum bisa memperkecil kedudukan.
Alih-alih mencetak gol, petaka justru kembali hadir di pihak Barca. Pada menit ke 82 Muller kembali mengoyak gawang Blaugrana dan membuat timnya semakin tak terbendung dengan keunggulan empat gol.
Ketika tabrak memasuki menit-menit selesai waktu normal, pasukan Barca mulai frustasi. Protes kepada wasit sering dilancarkan. Di pihak lain, Bayern semakin menikmati pertandingan dengan lebih banyak memainkanball possession. Sampai pertandingan usai skor tidak berubah dan kemenangan 4-0 menjadi milik Bayern.
Dengan hasil ini Bayern telah menapakkan satu kakinya di partai puncak tamat Liga Champions. Sedangkan bagi Barcelona, butuh perjuangan ekstra keras di tubruk second leg nanti jikalau ingin lolos ke Wembley.
Starting Line Up Kedua Tim:
Bayern Munich (4-2-3-1): Neuer; Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Martinez, Schweinsteiger; Robben, Muller (Claudio Pizarro 83'), Ribery (Shaqiri 89'); Gomez (Luiz Gustavo Dias 71').
Barcelona (4-3-3): Valdes; Alves, Bartra, Pique, Alba; Xavi, Busquets, Iniesta; Pedro (Villa 83'), Messi, Alexis. (bola/gag)