Meski lebih diunggulkan, Chelsea tidak berani menganggap enteng Liverpoo yang bermain di kandang sendiri.
PELAJARAN ialah guru yang terbaik. Hal itu pun diyakini benar oleh arsitek Liverpool Brendan Rodgers. Itu sebabnya ia mengaku sudah menyiapkan strategi khusus ketika menjamu Chelsea dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Anfield, nanti malam.
Tidak mudah memang, alasannya adalah penampilan tim besutan Jose Mourinho itu relatif konsisten. Chelsea bahkan menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Primer ekspresi dominan ini. Mereka kukuh bercokol di posisi puncak klasemen dengan 26 poin dari 10 sabung, sedangkan Liverpool masih tercecer di urutan ketujuh dengan 14 angka.
Tidak mengherankan jikalau Chelsea lebih diunggulkan dalam tubruk nanti, meskipun mereka bertindak sebagai tim tamu. Namun, Rodgers menegaskan timnya tidak merasa inferior. Juru strategi asal Irlandia Utara itu mengaku sudah mencar ilmu banyak dari pertemuan musim lalu. Dari dua pertemuan terakhir kedua tim, the Reds selalu menjadi pecundang. Pertama dengan skor 1-2 dan kedua 0-2.
Ironisnya, pertemuan terakhir di Anfield itu juga diwarnai insiden memalukan oleh sang kapten Steven Gerrard. Kala itu, Gerrard terpeleset sehingga bola diambil Demba Ba yang pribadi membobol gawang `si Merah'. Akibatnya, Liverpool bukan hanya kalah, melainkan juga kehilangan peluang untuk gelar Liga Primer pertamanya sejak 1990.
“Kami sudah berguru dari (dua) adu sebelumnya. Ini merupakan tantangan gres dan tentu saja ini akan menjadi adu yang sulit buat kami,“ cetus Rodgers. “Mereka belum terkalahkan dan merupakan tim terkuat di liga dikala ini. Tapi bagi kami, bermain di Anfield, siapa pun lawannya, kami selalu yakin mampu mendapatkan hasil yang baik,“ imbuhnya.
Mantan arsitek Swansea City itu memang layak percaya diri, karena beliau nyaris tidak punya problem dengan kondisi pemain. Rodgers bahkan rela dihujani kritik ketika menghadapi Real Madrid di Liga Champions, Rabu (5/11), lantaran hanya menurunkan para pemain lapis keduanya.
“Memang ada yang mengkritik, tapi itu hak tim dan para pemain. Jika saya menurunkan Kolo Toure, Lucas Leiva, atau Adam Lallana itu karena performa mereka elok. Tapi inilah risiko manajer dan saya tidak terpengaruh karenanya. “Jaga standar Di sisi lain, para pemain Chelsea juga cukup percaya diri menghadapi laga nanti. Gelandang Nemanja Matic bahkan berjanji akan kembali mempermalukan Liverpool di depan para pendukung mereka, sekaligus mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka.
Di samping itu, dia juga akan pertanda bahwa mereka juga mampu bermain menyerang. Hal itu untuk menutup verbal Rodgers yang menuding mereka terlalu bertahan pada pertemuan terakhir. “Banyak tim yang mencoba memarkir bus ketika melawan kami, tapi kami tetap menang. Tidak gampang memang. Jika Anda bertahan, Anda harus tahu bagaimana bertahan. Dalam langgar, kami memperlihatkan kualitas. Yang niscaya tidak ada seorang pun yang bahagia dikala timnya kalah,“ sindir Matic.
Berbeda dengan Matic, Branislav Ivanovic justru memperingatkan rekan-rekannya untuk mewaspadai kebangkitan Liverpool. Salah satu caranya adalah dengan membenahi penampilan mereka kalau tidak mau menuai hasil sama mirip dikala ditahan Maribor.
“Kondisinya tentu berbeda dengan isu terkini kemudian. Saat itu, Liverpool ingin menang untuk menjadi juara. Tapi sekarang kami sebagai pemuncak klasemen dan mereka penantangnya,“ ujar Ivanovic. (AFP/AP/R-2) Media Indonesia, 8/11/2014, halaman 21
No comments:
Post a Comment