Pada pertandingan semifinal di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (27/9), Indonesia dan Turki bermain imbang 0-0 di 90 menit waktu normal, dan juga di perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Dalam berkelahi penalti, tujuh algojo Indonesia berhasil kecuali Sunarto. Di kubu Turki, dua eksekutornya gagal sehingga Indonesia menang 7-6.
Ersoy Sandalci menyampaikan timnya sudah berusaha bermain maksimal di sepanjang pertandingan tersebut. Namun pasukannya sulit menembus pertahanan Indonesia di waktu normal dan extra time.
"Kami sudah mencoba mengatur permainan di babak pertama dan kedua. Tapi kami mengalami sedikit kesulitan. Kami harus murung karena harus gagal di babak tubruk penalti," ungkapnya.
Ia juga mengeluhkan jadwal bertanding timnya yang tidak sama dengan Indonesia. Berada di Grup A, mereka bermain tiga kali dalam satu minggu, sedangkan Indonesia hanya main dua kali, sebab di Grup B hanya ada tiga tim.
"Tapi saya akui tim kami mengalami keletihan balasan sebelumnya agenda pertandingan kami lebih padat. Tapi inilah sepakbola, semua bisa terjadi," tambah Ersoy.
"Saya senang melihat tim Indonesia. Mereka yakni tim yang cantik dan besar lengan berkuasa. Saya kira tim ini bisa menjadi cantik untuk sepakbola di periode depan," kata dia.
(ads/a2s)
No comments:
Post a Comment