Persoalan Kiper Sumbangan

SELEPAS undian babak semifinal Liga Champions di markas UEFA di Nyon, Swiss, Jumat (11/4), kubu Chelsea eksklusif bereaksi.Klub milik Roman Abramovich itu mengingatkan Atletico Madrid soal perjanjian yang menyebutkan kiper Thibaut Courtois tidak bisa diturunkan bila kedua tim bertemu.

Kiper timnas Belgia berusia 21 tahun tersebut sejatinya milik Chelsea yang dipinjamkan ke klub elite La Liga itu. Namun, dalam salah satu klausul, Atletico boleh memainkan Courtois jikalau mau membayar kompensasi sebesar 5 juta pound (Rp133 miliar) untuk dua tubruk--sebuah angka yang besar untuk sekadar tampil dalam dua adu saja.

Presiden Atletico Enrique Cerezo mengaku tidak mampu memenuhi usul Chelsea.
Bahkan klub kandidat juara La Liga itu sudah siap dengan skenario terburuk, yaitu menurunkan kiper cadangan Dani Aranzubia.Beruntung, UEFA bergerak cepat. Dengan alasan menjaga integritas kompetisi, mereka mengizinkan Courtois tetap ikut bertanding.

UEFA menonaktifkan segala klausul yang merintangi klub untuk menurunkan pemain dalam sebuah pertandingan di kancah Europa.‘Integritas kompetisi yaitu prinsip fundamental UEFA’, tulis asosiasi itu dalam pernyataannya. Regulasi Liga Champions atau Liga Europa sudah memutuskan larangan bagi klub yang memakai atau mencoba menghalangi pemain lawan tampil atau tidak tampil dalam sebuah langgar.

‘Artinya, ketetapan apa pun dalam kontrak personal antarklub terkait yang berfungsi memengaruhi pemain lawan untuk bisa tampil dinyatakan nol, dihindarkan, dan tak mampu dilaksanakan’.
Setelah putusan itu, Marca mengabarkan Chelsea dan Atletico sudah bertemu untuk membahas dilema tersebut. Mereka bisa mencapai kesepakatan di bawah tangan. Courtois boleh bermain, tetapi Atletico harus membayar sejumlah uang kepada Chelsea.

Selain itu, Marca juga mengira Atletico dan Chelsea sudah mencapai janji ihwal peminjaman Courtois untuk ekspresi dominan depan. Untuk itu, Atletico harus membayar cukup mahal untuk peminjaman musim depan. Orangtua Courtois pun angkat bicara. Untuk demam isu depan (ekspresi dominan keempat), mereka mengisyaratkan sang anak akan tetap di Spanyol.

“Saya pikir ia separuh orang Spanyol saat ini,” ungkap ibu Courtois, Gitte Lambrechts, dikala ditanya tentang kepindahan anaknya ke Chelsea. “Sekarang dia harus melihat apa yang Chelsea katakan. Baginya, aku pikir, hal terpenting ialah beliau bermain untuk klub yang cantik dengan tim yang anggun dan setinggi mungkin,” tambahnya.

Seakan mengamini apa yang dikatakan sang istri, Thierry Courtois juga mengisyaratkan Courtois akan bertahan di Spanyol.“Saya pikir sebagian besar kariernya akan dia habiskan di Spanyol. Dia mampu bermain untuk 14 tahun ke depan dan sebagian besar mungkin akan dia lakukan di Spanyol,” ungkapnya. (AP/Rtr/ Era/R-4) Media Indonesia, 21/04/2014, hal 28

No comments:

Post a Comment