Jakarta, Zamrudtv -- Hasil imbang 1-1 antara Timnas Indonesia U-19 melawan Myanmar U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (5/4) malam, menjadi pelajaran berharga bagi pelatih Indra Sjafri. Pasalnya, dalam berkelahi uji coba itu, belum dewasa Garuda Jaya dibentuk mati gaya.
Indra Sjafri sendiri mengakui hasil melawan Myanmar itu sebagai pengalaman lain dari 19 kali ujicoba yang telah dilakoni Garuda Jaya. Seperti diketahui Timnas U-19 lebih dulu unggul oleh gol Muchlis Hadi Ning di menit ke-4 sehabis itu Myanmar tercipta atas nama Aung Thu di menit ke-8.
“Kita mendapat pengalaman lain yang berbeda dari ujicoba sebelumnya. Ini pengalaman bagus untuk kita, kita akui lawan memancing emosi kami. Serta anak-anak terpancing, dan alhasil konsentrasi hilang serta main stagnan tak berkembang,” kata Indra Sjafri.
Pelatih asal Padang ini mengaku tamat berkelahi ini akan melakukan penilaian. Menurut Indra, apa yang ia inginkan tak tercapai maksimal.
“Kemana¬pun Evan Dimas berlari, ditempel serta ditambah Zulfiandi tak bisa mobile. Dengan masuknya Paulo sedikit mau mobile dan bergerak. Saya rasa Evan menerima pengalaman berharga. Bagaimana beliau bergerak untuk menyuport dan kita akan perbaiki,” jelas Indra.
“Kalau ketemu lawan seperti ini, bukan Evan yang kita keluarkan tapi Zulfiandi, ini akan kami catat. Kalau kita main dengan itu-itu terus, kita dikritisi gampang terbaca, kita mau main dengan cara lain. Tapi Evan dimatikan lawan, sehingga tak bisa bergerak, ini sangat berman¬faat bagi kita,” tambah Indra yang dilansir ligaindonesia.co.id.
Indra juga menyampaikan orga¬nisasi pertahanan Timnas U-19 sangat buruk. “Hansamu jadi leader terpancing untuk ikut naik, juga psikis terpancing emosi pemain lainnya. Paling sulit membina muda seperti mereka, jika konsisten sulit, sebab labil, tapi kami berupaya itu. Tetap konsisten itu yang kami jaga. Ini juga proses menuju Piala U20, jangan pesimis. Pada pertandingan kedua, Insya Allah akan lebih baik,” tambah Indra.
Pelatih Myanmar Takjub Dengan Suporter Indonesia
Jakarta, Zamrudtv -- Pelatih Timnas Myanmar U-19, Gerd Friedrich Host takjub dengan suporter Indonesia yang memadati stadion Utama Gelora Bung Karno. Suporter Indonesia tidak hentinya memberi semangat kepada anak-anak muda Garuda Jaya.
"Saya takjub dengan antusiasme suporter Indonesia," kata Gerd usai pertandingan.
Menurut Gerd, peran suporter mampu menjadi poin tersendiri dalam setiap pertandingan. Pasalnya, suporter bisa menjadi pemain ke-12 dalam sebuah pertandingan.
Gerd menjelaskan, sesuai berita yang beliau dapat dari penjualan tiket yang terjual sebanyak 30.000 tiket dalam pertandingan timnya semalam melawan anak asuhan Indra Sjafri. Di Myanmar, dalam setiap pertandingan uji coba timnas Myanmar U-19 paling banyak tiket terjual hanya 1.000 tiket. Hal itu kontras dengan yang terjadi di Indonesia.
Bagi Gerd, pertandingan Senin malam itu(5/5) menjadi pelajaran berharga bagi anak asuhnya bermain dihadapan puluhan ribu penonton fanatik. Puncaknya, kala memasuki injury time suporter Indonesia nampak sangat fanatik membela timnya dengan menyoraki secara serentak para pemain Myanmar usai terjadi kontak fisik pemain di lapangan. Dia berharap, usai pertandingan melawan Evan Dimas dan mitra-mitra, para suporter Myanmar juga mampu mencontoh semangat superter Garuda Jaya. (tim/zamrudtv.com)
No comments:
Post a Comment