Fifa Khawatirkan Demonstrasi

Para demonstran tetap akan melaksanakan agresi hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka untuk menaikkan upah sebesar 12,2%.
DUA hari jelang pembukaan Piala Dunia pada Jumat (13/6) dini hari, unjuk rasa sementara berhenti di Sao Paulo. Namun, demonstrasi menuntut penaikan upah yang dilakukan para pekerja metro tampaknya bakal berlanjut di hari pembukaan di Arena Corinthians, Sao Paulo.

Ancaman Gubernur Sao Paulo Geraldo Alckmin untuk memecat pegawai metro yang masih berunjuk rasa tidak mendapat tanggapan. Para de monstran mengaku tetap akan melaksanakan agresi sampai pemerintah memenuhi tuntutan mereka untuk menaikkan upah sebesar 12,2%.
“Bukan maksud kami untuk terus berunjuk rasa ketika Piala Dunia. Kami hanya ingin pemerintah memberi solusi atas ajakan kami,“ jelas Presiden Serikat Buruh Metro Altino Prazeres.

Hingga kemarin, beberapa kali polisi terpaksa menyemprotkan gas air mata ke arah para pendemo. Sebaliknya, para demonstran membalasnya dengan melemparkan watu.

Alhasil, suasana mencekam tampak menyelimuti kota. Sarana transportasi subway sampai kemarin malam waktu setempat juga masih lumpuh akibat para pekerjanya mogok massal.

Menurut sejumlah warga Sao Paulo, demonstrasi tersebut dipicu kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang lebih mementingkan ajang Piala Dunia 2014 ketimbang pembangunan sarana publik.
Alih-alih meningkatkan taraf hidup masyarakat, kata mereka, pemerintah lebih mendahulukan pembangunan stadion. Itulah yang menciptakan sebagian warga kecewa.
“Rakyat dikala ini membutuhkan pekerjaan, sarana, infrastruktur, bukannya membangun stadion yang megah,“ kata Ina, 51, seorang warga Rua Serra.

FIFA khawatir Meski demonstrasi tidak berlangsung anarkistis dan jauh dari stadion, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengaku khawatir dengan agresi tersebut. Pasalnya, demonstrasi telah menimbulkan sistem transportasi di kota terbesar di Brasil itu terganggu.

“FIFA dan panitia lokal Piala Dunia sangat mengandalkan transportasi di Sao Paulo.
Kami berharap ada rencana cadangan untuk mengantisipasi jika moda transportasi ini benar-benar tidak bisa dipakai di hari-hari tubruk berlangsung,“ kata FIFA dalam laman resmi mereka.
Meski unjuk rasa terjadi, persiapan pesta pembukaan di dalam stadion tetap dilaksanakan. Kemarin, di Arena Corinthians, kesiapan audio plus beberapa banner yang akan masuk lapangan dikala pesta pembukaan ataupun tabrak perdana antara Brasil dan Kroasia sudah dicek.

Adapun soal tiket, FIFA hanya menyediakan 61.600 lembar dari 68 ribu kapasitas total daerah duduk. Meski demikian, FIFA berkilah hal itu bukan disebabkan belum selesainya pembangunan beberapa bagian stadion, melainkan adanya jatah untuk para jurnalis.
Sebanyak 1.500 tiket dialokasikan untuk tamu VIP dan jumlah yang sama diberikan FIFA kepada para pewarta dari seluruh dunia. Jumlah tiket yang dijual ke publik pada hari pembukaan hanya 25.636 lembar dengan 10.000 tiket pemanis akan diberikan bagi para fan melalui banyak sekali program promosi. (AP/Ash/R-1) - Media Indonesia, 11/06/2014, halaman 27

No comments:

Post a Comment