
Menurut Daily Mail, Fabio Capello menolak jatah menempati presidential suite di kawasan penginapan Inggris selama Piala Dunia di Afrika Selatan, The Royal Marang Hotel yang terletak di Bafokeng Sports Campus, erat Rustenburg.
Alasan Capello yaitu solidaritas kepada para pemainnya dan menentukan menempati kamar yang sekelas dengan semua anggota skuad The Three Lions.
The Royal Marang Hotel dibuka untuk publik kali pertama Rabu (5/5) kemarin dan merupakan hotel berbintang lima. Hotel dilengkapi dengan furnitur bermotif zebra, dua kolam renang dalam ruangan dan luar ruangan, jacuzzi, dan sauna.
Kamar hotel memiliki dua ranjang berukuran besar -- cukup besar untuk menampung pemain jangkung seperti Peter Crouch -- serta mini kafetaria yang sudah diminta Capello untuk tidak diisi dengan minuman beralkohol selama tim Inggris menginap.
Untuk perlengakapan teknis, hotel memiliki tujuh lapangan standar FIFA dan sebuah gym. Selain itu, hotel juga menyediakan kemudahan medis dan perawatan pemain.
Hotel glamor tim Inggris ini merupakan penginapan termewah di antara tim-tim akseptor Piala Dunia lainnya.
Segala kemewahan tersebut pantas untuk tim mengingat para pemain harus kembali segar sehabis menempuh demam isu yang panjang.
"Tim Jerman begitu baik pada awal ekspresi dominan dan ketika trend semi mereka baru betul-betul bermain, sebab saat musim cuek mereka libur sebulan," terang dokter tim Ian Beasley.
"Para pemain datang dengan sedikit kelelahan, tapi aku rasa dengan waktu sebulan, dibantu dokter dan latihan, kami akan kembali fit dan fokus untuk Piala Dunia."
Capello sendiri berjanji takkan mengulangi kekalahan yang kerap diderita Inggris di babak adu penalti.
"Saya ingat Roberto Baggio, pemain paling penting buat Italia, bahkan dunia, pada 1994, tapi gagal mengeksekusi penalti di simpulan Piala Dunia melawan Brasil," ungkapnya.
"Dia bilang tak pernah menembak penalti ke atas mistar, tapi dia melakukannya alasannya menerima tekanan."
"Anda mampu berlatih penalti, tapi begitu berhadapan dengan kiper, kipernya terlihat begitu besar... sangat besar! Padahal ketika latihan, kipernya biasa saja!"
"Kami berlatih setiap kali berkumpul, tapi memang lebih gampang mencetak gol saat latihan alasannya tekanannya tidak sama mirip ketika bertanding."
Sekian artikel terkini . Apakah Anda ingin berkomentar?? bagi yang ingin berkomentar, silakan berkomentar di kolom komentar di bawah ini...
Sumber artikel : goal.com